Bank Muamalat Targetkan ISO 9001:2008 Untuk Kualitas Manajemen MAsjid

DMI.OR.ID, JAKARTA – Bank Muamalat akan berupaya meningkatkan standar kualifikasi pengelolaan masjid-masjid di Indonesia hingga mencapai manajemen bertaraf internasional, bahkan meraih International Organization for Standardization (ISO) bernomor ISO 9001: 2008.

Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, Hendiarto, menyatakan hal itu pada Rabu (10/6) malam, dalam sambutannya di acara Gerakan Cinta Masjid Menuju Pribadi Hasanah, Balai Kartini, Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BMM bekerjasama dengan Bank Muamalat dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

“Kami berharap agar program Cinta Masjid ini dapat mengembalikan fungsi masjid seperti dahulu, di era kejayaannya. Program ini harus menumbuhkan semangat baru bagi umat Islam Indonesia. Harapannya, sistem manajemen masjid menjadi lebih mandiri, moderen, dan tersetifikasi ISO 9001:2008,” papar Hendiarto seperti dikutip laman www.republika.co.id.

BMM, lanjutnya, akan mengembalikan peradaban masjid seperti ke masa kejayaannya, seperti di negara-negara Timur Tengah dahulu, juga sewaktu masjid menjadi pusat kekuatan ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia, misalnya di masa Kerajaan Islam Demak Bintoro,” tutur Hendiarto.

“Setiap kerajaan Islam, selalu terdapat lokasi alun-alun dan masjid yang dipergunakan sebagai pusat ekonomi, sosial, dan budaya dalam umat Islam,” paparnya.

Program Cinta Masjid ini, paparnya, bertujuan agar masjid berperan hingga apisan mikro dalam mengujudkan peran masyarakat Islam. Kegiatan ini berpijak pada empat pilar program, yakni di bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomoi dan lingkungan.

Menurutnya, saat ini Bank Muamalat sedang dalam proses diskusi teknis bersama salah satu minimarket. “Rencananya, kami akan bangun minimarket itu di halaman masjid dengan manajemen berbasis syariah, melalui Baitulmaal Muamalat (BMM),” paparnya.

Melalui program ini, lanjutnya, BMM akan mengadakan roadshow campaign di masjid-masjid. Adapun kegiatannya meliputi pembenahan terhadap 100 unit masjid, pemberian 10.000 Al-Quran, santunan pendididkan, dan pendirian fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis masjid.

BMM, jelasnya, juga akan membentuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Komunitas Usaha Mikro Berbasis Majid (KUM3). KUM3 ini berasal dari jamaah yang akan mengembangkan usaha ekonomi produktif berbasis masjid dengan mendaftar ke dana ZISWAKAF. “Dana itu berasal dari Bank Muamalat dan disalurkan melaui BMM,” ujarnya.

Sejak awal dijalankan tahun 2006, paparnya, Bank Muamalat telah berupaya meningkatkan peran memakmurkan Masjid dan mendorong kepedulian karakter entrepreneur jamaah masjid melalui program KUM3.

Dalam kegiatan ini, hadir Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Bank Muamalat, Evi Alfiatin, dan Direktur Eksekutif Bank Muamalat Indonesia, Iwan Agustiawan Fuad. Keduanya turut meresmikan Gerakan Cinta Masjid ini. Acara juga dihadiri ratusan nasabah prima Bank Muamalat se-Jabodetabek.

Duta BMM, Ustadz H. Subki AlBughury, juga hadir dan memberikan taushiyah dalam acara yang dipandu presenter fenomenal, Syahrul Gunawan. Acara dibuka dengan penampilan tujuh anak laki-laki yang menumandangkan adzan atau dikenal grup Adzan Pitu. VokalisTeddy dari grup musik Snada juga melantunkan satu lagu yang merujuk ayat suci Al-Qur’an.

Tidak ketinggalan penyanyi nasyid fenomenal, Opick, yang dengan syahdu menyanyikan lagu “Tombo Ati”. Acara peluncuran ini berlangsung meriah dan mendapat sambutan antusias para hadirin. Dalam kegiatan selama 3 jam ini, BMM berhasil mengumpulkan donasi dari nasabah Prima Bank Muamalat dan publik sebesar lebih dari Rp 85 juta untuk Dana Cinta Masjid.

Hadir pula Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang telah menerima bantuan BMM dalam program pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dalam acara ini.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :