DMI: Masjid Menjadi Pusat Perlawanan Ummat Islam Terhadap Penjajah

DMI.OR.ID, TANGERANG SELATAN – Masjid merupakan pusat perlawanan ummat Islam terhadap penjajah guna memperjuangkan kemerdekaan tanah air Indonesia. Hal ini seiring dengan peran dan fungsi masjid untuk mewujudkan peradaban ummat Islam yang lebih maju.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A., menegaskan hal itu pada Jumat (16/6) sore, saat memberikan sambutan dalam acara Berbagi Cinta dan Bahagia Bersama 1.000 Marbot Masjid di Masjid al-Istiqomah, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 “Jangan sampai persoalan khilafiyah dan perbedaan mazhab, apalagi sekedar organisasi, menjadi sumber kekisruhan di dalam masjid. Kita perlu menjaga masjid untuk terwujudnya peradaban ummat Islam yang lebih maju” papar ustaz Imam pada Jumat (16/6) sore.

Masjid, lanjutnya, jangan sampai menjadi tempat mengolok-olok antar kebenaran. Yakini dan amalkan saja kebenaran yang kita anut. “Walanaa a’maluna walakum a’malukum, artinya: bagiku kebenaran yang aku amalkan, dan bagimu kebenaran yang kamu amalkan (al-Qur’an, Surat al-Baqarah ayat 139),” jelasnya.

“Sesungguhnya, Allah SWT saja yang paling tahu siapa diantara kita yang paling benar dan siapa yang paling sesat. Apalagi kita selalu minta petunjuk kepada Allah SWT. Saat mendirikan sholat, kita selalu membaca Ihdinash shiratal Mustaqim, artinya: ‘tunjukilah kami jalan yang lurus’ (al-Qur’an, Surat al-Fatihah ayat 6),” ungkapnya.

Usta Imam pun mengibau agar kita jangan saling menyesatkan antar sesama ummat Islam. Hal ini hanya membuat kacau saja antar ssama. Padahal menurut pikiran dunia, ummat Islam itu paling damai dibandingkan ummat lainnya. “Sebab ummat Islam menjadi ummat yang paling pertama dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsanya,” tuturnya.

“Kalau tetangga tidak merasa aman dengan kita, berarti belum benar-benar beriman kepada Allah SWT. Kalau benar-benar beriman kepada Allah SWT, sebenarnya kita akan hidup aman dan damai,” ungkap Ustaz Imam yang juga Wakil Ketua Komisi Pengawas Ibadah Haji (KPIH).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah (PD) DMI Kota Tangsel bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Acara ini juga didukung oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk, PT, Sinar Mas Developement Land, Tbk, dan Bank Permata Syariah, serta Bank Jawa Barat – Banten (BJB) dan BJB Syariah.

Acara ini terdiri dari sejumlah rangkaian kegiatan, yakni Achievement Motivation Training (AMT), Sholat Ashar dan Maghrib Berjama’ah, dan Buka puasa bersama. Kegiatan ini juga diisi dengan penyampaian materi oleh beberapa narasumber seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A. 

Pemateri lainnya ialah Ketua PD DMI Kota Tangsel, Drs. H. Heli Slamet, M.Si., dan Wali Kota Tangsel, Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.Kn., M.H., serta sesi AMT oleh Ustaz Nanang Qasim Yusuf yang fenomenal karena berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta AMT terbanyak sejumlah 18.000 orang. 

Apalagi sosok yang akrab disapa Ustaz Naqoy itu pernah menjadi marbot Masjid Fathullah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Kota Tangsel, Banten, sebelum dikenal publik sebagai motivator sukses.

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, kegiatan yang dimulai sejak pukul 14:00 WIB hingga 19:00 WIB ini dihadiri oleh seribu marbot dari masjid-masjid yang tersebar di Kota Tangsel. Usai kegiatan berlangsung, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, juga menyempatkan diri untuk membahas agenda Muktamar DMI.

Rencananya, Muktamar DMI akan diselenggarakan di Pusat Penelitian, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Kota Tangsel, pada akhir tahun 2017 nanti.

Dalam pembahasan agenda ini, turut hadir Sekjen PP DMI, Imam Addaruquthni, Bendahara PP DMI, Dra. Hj. DIan Artida, dan anggota Departemen Pengembangan Ekonomi Umat (PEU) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Ir. H. Sugiono, S.E., serta Keala Sekretariat PP DMI, H. Shouman Ramadhan.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :