DSI Banda Aceh Datangkan Tiga Imam Asal Saudi

DMI.OR.ID, BANDA ACEH – Pemerintah Kota (Pemot) Banda Aceh mengundang tiga orang ulama asal Saudi Arabia untuk menjadi imam sholat Isya, sholat tarawih, dan qiyamul lail hingga sholat Shubuh saat memasuki 10 malam terakhir di bulan Ramadhan 1437 Hijriah.

Seperti dikutip dari laman https://news.detik.com, ketiga Imam itu telah tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, pada Sabtu (25/6), yakni Syeikh Anas Abdulrahman Bushahha, Syeikh Ali Mohammed Al-Syehri, dan Syeikh Abdul Aziz Muddhi Al-Harbi.

Ketiga ulama itu langsung disambut oleh Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh, H. Mairul Hazami, S.E., Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Kemasyarakatan (Humas) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Banda Aceh, H. Wirzaini Usman, S.HI.

Turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Aceh, Tengku (Tgk) H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd., dan Asisten Keistimewaan, Ekonomi, dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Aceh, Drs. H. Zulkifli HS, M.M.

Kepala DSI Kota Banda Aceh, Mairul Hazami, menyatakan DSI selalu mengundang Imam-Imam yang hafiz (hafal) Al-Quran 30 juz dari Arab Saudi dalam tiga tahun terakhir. “Tujuannya untuk memotivasi masyarakat agar menghidupkan 10 malam terakhir Ramadan,” papar Mairul.

“Syeikh Anas dan Syeikh Ali akan menjadi imam di Masjid Agung Al-Makmur, Lampriet, dan Masjid Baitul Musyahadah (Kupiah Meukeutop), Seutui. Sedangkan Syeikh Abdul Aziz akan mengikuti jadwal dari Pemerintah Aceh,” tutur Mairul pada Senin (27/6) dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, jangan pada awal-awal Ramadan saja masjid penuh, tetapi ummat juga harus memperbanyak ibadah pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Seluruh ummat Islam di kota Banda Aceh hendaknya mengisi bulan Ramadhan ini dengan beriktikaf di masjid guna meraih keutamaan pada 10 malam Ramadhan terakhir.

“Kami berharap kedatangan ketiga imam ini bisa lebih memakmurkan masjid sehingga kita dapat meraih ridha dan rahmat dari Allah SWT. Semoga pula kita dapat bertemu dengan malam lailatul qadar -malam yang lebih baik dari 1.000 bulan,” jelasnya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :