MPR Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Lokakarya Wakaf

DMI.OR.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), H. Zulkifli Hasan, SE, MM, menyampaikan ceramah dalam acara Lokakarya Nasional Pengelolaan Waqaf dan Aset-Aset Masjid di Indonesia, pada Senin (25/5) malam di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Acara ini diselenggarakan oleh Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

Ketua MPR RI itu memberikan ceramah tentang Sosialisasi Empat Pilar di depan sekitar 300-an peserta yang mewakili 34 Pengurus Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Indonesia. Keempat pilar itu ialah Undang-Undang Dasar (UUD) RI 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Suasana aman, nyaman, dan damai di Indonesia merupakan karunia yang tidak ternilai harganya dari Allah SWT. Bahkan masyarakat dapat berkumpul bersama-sama (kondisi ramai) dengan tenang. Kondisi ini adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia,” papar Zulkifli dengan penuh semangat.

Menurutnya, tidak semua saudara-saudara Muslim di Timur Tengah menikmati suasana aman dan damai seperti di Indonesia. “Sedikit saja mengkritik pemimpin, langsung mendapatkan stempel persona non grata  atau orang yang tidak disenangi oleh pemerintah,” tuturnya.

Di negara-negara Timur Tengah, lanjutnya, angkatan bersenjata jauh lebih berperan daripada masyarakat sipil (civil society) yang demokratis. Masyarakat hanya boleh berkumpul dan berbicara tentang syariah Islam (fiqih), khususnya masalah halal-haram dan surga-neraka.

“Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi negara kita dengan lebih dari 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Natuna sampai Pulau Rote. Bahkan karunia yag diperoleh Indonesia tidak ada di belahan dunia manapun,” jelasnya.

Keindahan alam di Indonesia sangat beraneka ragam dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa yang terdiri dari berbagi Suku, Ras, Agama dan Adat-istiadat (SARA). Pulau-pulau besar di Indonesia, ungkapnya, memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, terutama di Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

“Indonesia juga memiliki lautan yang paling luas di dunia, belum lagi kekayaan alam yang berlimpah-ruah. Di laut apa saja ada, daratannya pun luar biasa indah dan kaya sumber daya alam, sehingga kondisi Indonesia ini luar biasa,” jelasnya.

Menurutnya, empat konsensus dasar bernegara di Indonesia tidak boleh diamandemen atau diubah. Empat pilar itu sudah diterapkan selama hampir 70 tahun kemerdekaan RI dan hingga saat ini relatif mampu mengatasi konflik bernuansa SARA, termasuk 17 tahun reformasi dan sudah banyak kemajuan.

Dalam acara ini, Ketua Departemen Sarana Hukum dan Waqaf (SHW) PP DMI, Dr. Nadjamuddin Ramly, MA, menjadi moderator, sedangkan Ketua Bidang SHW PP DMI, Drs. H. Natsir Zubaidi, hadir dan memberikan pelakat kepada Ketua MPR RI.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :