Penistaan Al-Qur’an, Masjid Istiqlal, dan Kebangkitan Ummat Islam (2-habis)

DMI.OR.ID, JAKARTA – Lantunan dzikir kepada Allah SWT dan gema sholawat kepada Rasulullah Muhammad SAW terus berkumandang di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (4/11), oleh ratusan ribu jamaah yang hadir, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan ibadah sholat Jumat. Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, terdengar lantunan sholawat badar sebagai berikut:

Sholatullah, Salamullah, alaa Tohaa, Rasuulillah, Sholatullah, Salamullah, alaa Yasin, Habibillah, Tawassalna, Bibismillah, Wabil Haadi, Rasuulillah, Wakul Limudjaa, Hidiilillah, bi Ahlil Badri Ya Allah.

Sholawat Badar terus berkumandang di masjid Istiqlal dan dilafadzkan oleh ribuan jamaah setelah pelaksanaan sholat Jumat. Jamaah lainnya ada pula yang melafadzkan sholawat berikut: Laa ilaaha illAllah, Laa ilaaha illAllah, Laailaaha illAllah, Muhammadur Rasulullah.

Beberapa jamaah ada juga yang melantunkan sholawat berikut: Ya Nabi, Salam Alaika, Ya Rasul, Salam Alaika,Ya Habib, Salam Alaika, Sholawaatullah Alaika, Anta Syamsun,Anta Nuurun fawqa nuuri, anta misbaahus shuduuri, anta ikhsiiru wa ghaali.

Ada juga jamaah yang melantunkan dzikrullah sebagai berikut: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar; Allahu Akbar, Allahu Akbar,Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar.

Gegap gempitanya ummat Islam dalam melantunkan dzikrullah kepada Allah SWT dan sholawat kepada Rasululah Muhammad SAW ini benar-benar menunjukkan mukjizat Al-Qur’an dan membuktikan kekuasaan Allah SWT Yang Maha Berkehendak.

Tidak ada yang mampu menggerakkan ratusan ribu (lebih dari 300 ribu) ummat Islam untuk secara serentak sholat Jumat berjamaah di masjid Istiqlal kecuali hanya Allah SWT yang Maha Berkuasa dan Maha Membolak-balikkan Hati Manusia.

Apalagi kedatangan para tamu Allah ke baitullah itu bertujuan untuk mengikuti Aksi Damai Bela Islam Jilid II. Aksi damai ini merupakan respon ummat Islam terhadap kasus penistaan agama oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Non-Aktif, Ir. Basuki Tjahaja Poernama, M.M. Tepatnya, terkait firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 51.

Terdapat pula lebih dari 2,3 juta ummat Islam yang secara serentak menunaikan ibadah sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Masjid Al-Ihsan-Bank Indonesia, Masjid Baiturrahman-Kementerian Bank Usaha Milik Negara (BUMN), dan masjid di Stasiun Gambir, serta masjid-masjid lain di sekitarnya.

Setelah itu, jamaah bersama-sama menuju Istana Merdeka untuk mengikuti Aksi Damai Bela Islam Jilid II. Ada pula jamaah yang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan ke Balaikota DKI Jakarta. Aksi damai ini diprakarsai oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam sholat Jumat dengan jumlah jamaah terbesar sepanjang sejarah berdirinya Masjid Istiqlal ini, khatibnya adalah Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. Adapun penanggung jawab/ pimpinan Aksi Bela Islam ini ialah  Habib Dr. H. Muhammad Rizieq Shihab, M.A., yang juga Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).

Dalam khutbah Jum’at yang sangat sejuk dan damai ini, Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan tentang hakikat penciptaan manusia oleh Allah SWT dan jati diri manusia sebagai mahkluk istimewa yang paling sempurna di muka bumi ini, khalifatullah fil ardh.

“Satu-satunya makhluk yang diciptakan dengan kedua “tangan” (kekuasaan) Tuhan adalah manusia. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh hand made milik Allah SWT. Semua manusia berasal dari roh suci ciptaan Tuhan (Allah SWT) dengan tidak membedakan ras, etnik, dan agama,” jelas Prof. Nasaruddin.

Manusia, lanjutnya, harus dimuliakan dari segi penciptaan, akal pikiran, nafsu, dan ruh. Manusia, merupakan makhluk mikroskopik yang mampu menghimpun substansi alam semesta dan diciptakan dari unsur kesucian, fitrah, oleh Allah SWT.

“Manusia memiliki roh suci yang tidak dimiliki makhluk mana pun. Ia adalah khalifah, pemimpin di muka bumi ini,” ungkap Kiai Nasaruddin yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini.

Menurutnya, manusia mampu menundukkan apayang ada di langit dan di bumi. Ini benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi kaum yang berpikir.

“Manusia juga menjadi mahkluk pelupa dan emosional serta berkeluh-kesah, itulah manusia yang mampu mengeksplorasi alam raya ini,” jelas kiai Nasaruddin.

Dalam ibadah sholat Jumat ini, hadir sejumlah tokoh agama dan nasional seperti Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru KH. Muhammad Zainul Majdi, M.A.,yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan. tokoh Reformasi Nasional, Prof. H. Muhammad Amien Rais, M.A., Ph.D., yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Turut hadir Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc., dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Pusat, Dr. KH.Tengku Zulkarnain, M.A.

Hadir pula dua Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dan H. Fahri Hamzah,S.E., serta Pembina Majelis Dzikir Az-Zikra, KH. Muhammad Arifin Ilham, dan Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Drs. H. Andi Mappetahang Fatwa.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :