Renungan untuk Tolikara

Amarah membakar di Tolikara, padahal kita orang bersaudara!

Ketika nalar tidak lagi bicara, ketika nurani tidak lagi menyapa serta nafsu tamak harta dan kekuasaan kian membara.

Nafsu amarah membakar ‘kios, pasar dan masjid rumah Tuhan. Adakah yang salah padahal kita orang bersaudara?

Ada yang salah saudara, ketika orang asing itu datang dan dusta diantara kita nampak nyata.

Ada yang salah saudara, ketika orang asing itu merubah hak ulayat Adat menjadi hak mereka dan kita warga Papua menjadi tak punya apa apa.

Ada yang salah saudara, mengapa kita orang bersaudara mau diperdaya oleh mereka untuk membakar rumah, pasar, kios dan masjid rumah Tuhan di Tolikara.

Waspadalah saudara, ada yang salah, sehingga kita nanti tak punya apa apa karena tipu daya mereka. padahal, kita orang bersaudara.

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa dan alpa kami yang telah merusak rajut Papua yang damai.

Kini kami tengah merangkak membangun kembali Tanah Papua n meniti jalan menuju ampunan – maghfirah-Mu!

Oleh: Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewn Masjid Indonesia (DMI) Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf.

Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi

Bagikan ke :