Sekjen DMI: PRIMA Harus Eksis dan Bertahan Hidup

DMI.OR.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A., menjadi salah satu narasumber dalam Rapat Kerja (Raker) PP Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) DMI pada Ahad (12/5) malam di Jakarta.

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, kegiatan ini mengangkat tema Tata Administrasi, Penguatan Organisasi dan Perumusan Program Kerja PP PRIMA DMI serta berlangsung sejak Sabtu (11/5) hingga Ahad (12/5) malam.

Sejumlah narasumber juga turut hadir dalam acara ini, yakni Ketua PP DMI, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, dan Ketua Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Pegembangan Arsitektur dan Infrastruktur Masjid Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ir. H. Achmad Sugiarto, M.M. 

Hadir pula Ketua Umum Perempuan Peduli Pembangunan Daerah Indonesia (P3DI), Dr. Sri Sundari, S.H., M.M., serta rekan-rekan dari International Peace Youth Group (IPYG) sebagai narasumber.

Dalam paparannya, H. Imam Addaruquthni menyatakan bahwa organisasi PRIMA DMI yang masih berumur sekitar 4 tahun (sejak 2015) sedang dalam tahap membangun fondasi, how to eksist, sebagai badan otonom DMI. “Sedangkan DMI yang sudah berumur 46 tahun (sejak 1972) telah memasuki era how to survive atau masa bertahan hidup,” imbuhnya.

“Hal yang paling penting bagi suatu organisasi itu adalah ‘How to Exist?” Caranya ialah dengan berpikir besar dan menjalankan organisasi secara mandiri. Tidak sekedar meminta sumbangan. Anda harus kedepankan kemitraan strategis, strategic partnership, itu penting. Prima DMI perlu juga go international, bermitra dengan stakeholders dan lembaga-lembaga terkait,” tuturnya.

Ustadz Imam Addaruquthni juga menyatakan bahwa adanya tumpang tindih atas peran dan fungsi internal organisasi itu adalah hal yang biasa terjadi.

“Ini soal cara hidup, how to survive, ini penting sekali, setiap organisasi akan mengalami masa ini. Selain itu, potensi organisasi harus dioptimalkan untuk mengatasi berbagai macam tantangan eksternal dan intenal organisasi,” paparnya.

Menurutnya, agar organisasi dapat berjalan baik, PRIMA DMI perlu membuat analisis SWOT atau Strength (Kelebihan), Weakness (Kelemahan), Obstacle (Tantangan), dan Threat (RIntangan). “Tapi jangan pula bersikap pesimis. Kita harus tetap optimis dalam berorganisasi,” tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, diperlukan juga kebaruan-kebaruan (novelty) dalam organisasi. PRIMA DMI juga harus fokus pada bidang intinya, yakni penguatan organisasi remaja masjid. “Kita bisa lakukan penguatan organisasi remaja masjid dengan memanfaatkan jaringan People to People. Jika ini bisa dilakukan, profesionalisme organisasi akan lahir dari hal itu,” jelasnya.

Dalam sesi Raker ini, acara dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP PRIMA DMI, Ahmad Arafat Aminullah, S.T., didampingi oleh Wakil Ketua Umum PP PRIMA DMI, Sekretaris Jenderal PP PRIMA DMI, Abdul Haris Zainudin.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :