Wapres Kalla: Jadikan Ibadah Sebagai Gaya Hidup Kita

DMI.OR.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), DR. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), mengajak ummat Islam untuk menjadikan ibadah sebagai gaya hidup sehari-hari, bukan sekedar rutinitas hidup sehari-hari. Misalnya, mengucapkan assalammu’alaikum setiap hari kepada sesama.

“Setiap hari, sedikitnya kita ucapkan 15 kali Assalammu’alaikum, tetapi perilaku kita kadang-kadang tidak sesuai dengan do’a itu. Marilah kita semua menjalankan ajaran Allah SWT. Jangan jadikan ibadah hanya sebagai rutinitas, tetapi harus sebagai gaya hidup,” tutur Wapres Kalla pada Kamis (4/8) di Aula Buya Hamka, Kompleks Masjid Al Azhar, Jakarta.

Tepatnya, saat menjadi pembicara utama (key note speaker) dalam seminar internasional bertajuk Peran Masjid Dalam Membentengi Umat dari Pemikiran Menyimpang yang diselenggarakan oleh Liga Muslim Dunia (The World Moslem League).

“Sebagai Ketua Umum DMI, saya gembira atas uaya kita semua untuk kembali dan menjadikan masjid sebagai tempat dan benteng bagi kita semua dan tempat kita beribadah serta menjalin kehidupan sosial,” papar Jusuf Kalla.

Wapres Kalla juga menegaskan pentingnya penataan sound system (akustik) di masjid-masjid agar timbul harmoni antar masjid yang letaknya saling berdekatan.

“Masih banyak masalah teknis yang timbul akibat loud speaker di masjid-masjid. Seperti yang selalu saya sampaikan, pengajian sebelum azan itu cukup 25 menit dan orang akan datang ke masjid. Speaker-nya nggak usah terlalu besar karena akan mengganggu siapa saja,” papar Wapres Kala yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.

Pemerintah, lanjutnya, akan berupaya mengkoordinasikan masjid-masjid, terutama soal penggunaan loud speaker, agar tidak menimbulkan persoalan sosial di tengah masyarakat. “Meskipun ini bukan pekerjaan mudah,

Meskipun bukan pekerjaan mudah, lanjutnya, pemerintah akan berupaya mengkoordinasikan masjid, terutama soal penggunaan pengeras suara, agar tidak menimbulkan persoalan sosial di tengah masyarakat. “Permasalahan masjid lainnya juga akan dibahas,” ucapnya.

Dalam acara ini, turut hadir tiga narasumber lainnya yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Muslim Dunia (The World Moslem League), Syaikh Prof. Dr. Abdullah Muhsin Al-Turki, Presiden ketiga RI, Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng., dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratn Rakyat (MPR) RI, Dr. H. Muhammad HIdayat Nur Wahid, M.A.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta yang berasal dari pengurus masjid di seluruh Indonesia, pengurus masjid kampus di seluruh Indonesia, kalangan akademisi, cendekiawan Muslim, lembaga, praktisi dakwah Islam, dan individu.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

 * Dikutip dari berbagai sumber berita.

Bagikan ke :