Wapres Kalla: Pemerintah dan Rakyat Tidak Boleh Kalah dengan Terorisme

DMI.OR.ID, JAKARTA – Pemerintah dan segenap rakyat Indonesia tidak boleh kalah dengan aksi-aksi terorisme seperti yang terjadi di pos Polisi Sarinah, Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1) pagi.

Wakil Presiden RI, DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, menegaskan bahwa negara dan segenap rakyat tidak boleh kalah dengan aksi-aksi teror. Ia juga menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban bom di Sarinah Plaza.

“Bela sungkawa bagi para korban ledakan Sarinah. Kita juga mengecam pelakunya. Negara dan segenap rakyat tidak boleh kalah kepada aksi-aksi teror,” tutur Wapres Kalla dalam akun Twitter-nya pada Kamis (14/1), seperti dikutip dari laman www.antaranews.com.

Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) pun terus memantau perkembangan kondisi setelah peristiwa ledakan bom di pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat.

Wapres Kalla pun menunjukkan ketidaktakutannya terhadap aksi teror dengan tetap menjadi saksi dalam persidangan mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Ir. Jero Wacik, S.E.

Wapres Kalla juga tetap menjalan aktivitasnya dengan menerima Delegasi Bisnis Iran pada pukul 14.00 WIB dan Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ir. H. Munichy B. Edrees, M. Arch., pada Pukul 16.00 WIB di Kantor Wapres, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID saat kejadian berlangsung, sekitar Pukul 11.10 WIB, tepatnya di Jalan Kebon Sirih, Jalan Muhammad Husni Thamrin, hingga ke halte busway Bank Indonesia (BI), terlihat puluhan karyawan, penumpang busway, dan warga sekitar turun ke jalan raya untuk menonton dan melihat kejadian.

Adapun lokasi pantauan berjarak sekitar 1,1 Kilometer dari tempat kejadian dan penulis masih sempat mendengar dua kali ledakan cukup keras dari arah Sarinah Plaza. Saat itu, terlihat pula puluhan aparat kepolisian memasang garis pembatas agar warga tidak memasuki daerah steril di lokasi kejadian.

Saat itu, masih terlihat sejumlah penumpang yang antri di halte busway Bank Indonesia sebelum akhirnya halte itu disterilkan dan calon penumpang diminta turun dari halte busway.

Tidak sedikit pula warga yang berupaya mengabadikan kejadian ini dengan kamera handphone, video kamera, dan telpon seluler miliknya. Banyak pula yang sibuk memperbarui status dan kabar terbaru melalui media sosial miliknya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :